Sendirian yang bukan berseorang,
rumah kosong tempat berjuang,
runtun hati bukan kepalang,
asal juara mata bergenang.
Detik-detik pilu,
sendiri selalu,
jasad terpaku,
rasa bagaikan berteleku,
singgah dan hinggap memaku.
Ranap.
Tapi kau harus tahu,
ini bukan sesuatu--
untuk harus kau terus buntu.
Masih ada caranya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan